Gedung Asrama Siswa MAN IC Sorong Resmi Digunakan

By Admin

nusakini.com--Gedung asrama siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) SORONG resmi digunakan. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah menandatangani prasasti peresmiannya di Sorong, kemarin.

Menag Lukman mengapresiasi Ka.Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat Urbanus Rahangmeten dan Kantor Kementerian Kota Sorong yang telah mampu mengembangkan MAN IC. Keberadaan asrama putra putri MAN IC diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kemampuan MAN IC dalam mendidik generasi bangsa. 

Menag hadir di Sorong didampingi Direktur KKSK Madrasah M. Nur Kholis Setiawan dan Karo Humas Data dan Informasi Mastuki. 

Menurutnya, MAN IC dengan visi terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan ketakwaaan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan masyarakat. 

Dari situ, MAN IC diharapkan dapat menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan mempunyai daya juang tinggi. Lebih dari itu, melahirkan generasi yang mampu berkomunikasi dalam bahasa internasional, inovatif, dan mempunyai landasan iman dan takwa yang kuat. 

"MAN Insan Cendekia sebagai madrasah model dalam pengembangan pengajaran iptek dan imtak bagi lembaga pendidikan lainnya," ujarnya. 

Dalam kesempatam itu, Menag juga menandatangani 4 prasasti pembangunan Balai Nikah dan Manasik Haji KUA. Keempatnya adalah KUA Kecamatan Sorong Timur Kotamadya Sorong, KUA Kecamatan Fakfak Kabupaten, KUA Kecamatan Kaimana Kabupaten Kaiman, dan KUA Kecamatan Aimas Kabupaten Sorong. 

Menag berharap KUA dapat dioptimalkan fungsinya dalam rangka memberikan pelayanan keagamaan kepada umat beragama di sekitarnya. "KUA juga harus ikut berperan dalam membina keluarga yang harmonis dan menekan angka perceraian," ujar Menag. 

Direktur KKSK Madrasah Nur Kholis mengatakan, MAN IC sorong merupakan representasi peningkatan akses dan mutu pendidikan madrasah jenjang menengah di Papua. Pendirian MAN IC hasil kerjasama Kemenag dengan pemerintah daerah. 

Kata Nur Kholis, pemerintah daerah menghibahkan tanah 10 hektar kepada Kemenag, serta membantu infrastruktur di dalam lokasi, jalan di dalam areal, listrik, air, serta pagar lokasi. Fasilitas fisik menjadi domain Kemenag pusat serta daya dukung akademik dan ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikannya. 

Sementara Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat Huasin Al Hamid mengatkan, saat ini jumlah penghulu dari 36 KUA. Hamid mengaku kendala pelayanan KUA di Papua Barat adalah kekurangan penghulu, serta letak geografis Papua Barat yang sangat luas dan sulit dijangkau. 

Pembangunan gedung Manasik Haji dan Balai Nikah KUA melalui dana SBSN, kata Hamid, disebabkan karena terdapat KUA baru yang belum memiliki gedung dan terdapat KUA yang sudah kurang layak di gunakan.(p/ab)